Aktor Stefan William baru-baru ini membuat keputusan mengejutkan dengan menarik diri dari perannya sebagai dokter anak bernama Arya di sinetron primetime Bukan Karena Tak Cinta (SCTV). Langkah ini bukannya karena ia kehilangan rasa cinta terhadap proyek tersebut, melainkan untuk menghadapi konflik moral dalam alur cerita yang dieksplorasi melalui karakter itu.
Mengapa Arya Memutuskan Mundur?
Stefan menjelaskan bahwa Arya memiliki sikap tegas dan bersuara lantang dalam mengungkap sebuah ketidakadilan, terutama terkait kontaminasi susu bayi yang beredar di pasaran. Sang dokter turun tangan bukan untuk populer, melainkan demi menyelamatkan banyak nyawa. “Arya mau membongkar itu untuk menolong banyak nyawa. Itu sisi positifnya, berani untuk mengungkap hal yang benar,” ujarnya .
Dinamika Cinta yang Menggelayut
Dalam sinetron tersebut, Arya juga dihadapkan pada konflik batin: ia bercerai dan tengah berebut hak asuh atas putri tunggalnya. Namun, pertemuannya dengan Mala (Denira Wiraguna), pasien sekaligus rekan di laboratorium, menumbuhkan simpati yang membuatnya terjebak antara moralitas, cinta, dan tanggung jawab keluarga
Tantangan Baru bagi Stefan
Ini menjadi debut Stefan sebagai dokter dalam sinetron. Ia pun harus belajar memperkuat karakter Arya agar tampil natural dan meyakinkan, termasuk diskusi intens dengan tim produksi . Di lokasi syuting, Stefan juga menjelaskan bahwa ia memanfaatkan jeda waktu dengan makan bergizi, olahraga ringan, hingga main gim bersama tim untuk menjaga suasana tetap hangat dan energik
Jadwal dan Jalan Cerita
- Bukan Karena Tak Cinta tayang setiap hari pukul 20.00 WIB di SCTV.
- Selain Stefan dan Denira, sinetron ini juga menghadirkan Rezca Syam, Lian Firman, Devi Permatasari, Dicky Wahyudi, dan lainnya
Tafsir dan Perspektif
Keputusan Stefan menarik diri dari karakter Arya seolah menyampaikan pesan: tidak semua cerita layak dilanjutkan jika moral dan veritas dipertaruhkan. Arya menjadi simbol tokoh yang menolak diam—bahkan bila harus mengorbankan kenyamanan karier. Langkah ini memancing pertanyaan menarik tentang batasan antara ambisi pribadi dan tanggung jawab sosial yang melekat pada figur publik.
Tinggalkan Balasan