Qdzxzl

Gosip Viral Terbaru Update Setiap Hari


Robot Polisi Patroli di Monas, Polri Tampilkan Teknologi Masa Depan



Jakarta – Kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta menjadi pusat perhatian publik setelah kemunculan sejumlah robot berbentuk manusia dan anjing berkostum polisi dalam sebuah latihan gabungan menjelang Hari Bhayangkara. Kehadiran robot-robot canggih ini menjadi simbol transformasi teknologi dalam institusi kepolisian.

Robot humanoid dan robot anjing K9 tersebut merupakan bagian dari demonstrasi kesiapan teknologi yang dikembangkan Polri untuk mendukung tugas-tugas keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam latihan itu, mereka memperagakan berbagai kemampuan, mulai dari patroli mandiri, pengintaian area rawan, hingga pemindaian wajah (face recognition).

Tidak hanya itu, sejumlah robot juga ditampilkan memiliki fitur deteksi bahan peledak, pengawasan lalu lintas, dan simulasi penjinakan bom. Hal ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan kecerdasan buatan mulai diperhitungkan dalam operasional kepolisian di masa mendatang.

Namun, respons masyarakat di media sosial beragam. Beberapa pengguna internet mempertanyakan efektivitas teknologi tersebut, terutama setelah diketahui bahwa sebagian robot masih dikendalikan secara manual dari jarak jauh. Tak sedikit pula yang menyindir biaya pengadaan robot, yang kabarnya menyentuh angka miliaran rupiah.

Meski demikian, pihak Polri menegaskan bahwa pengembangan robot ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan kinerja institusi. Mereka menyatakan bahwa teknologi robotik dan AI adalah investasi strategis yang akan terus diuji dan disempurnakan seiring waktu.

Para pengamat keamanan teknologi menyambut langkah ini dengan positif, namun memberi catatan penting: keberhasilan implementasi teknologi semacam ini tidak hanya bergantung pada perangkat keras, tapi juga kesiapan sumber daya manusia dan infrastruktur penunjangnya.

Hadirnya robot-robot ini di jantung ibu kota setidaknya telah menandai babak baru di tubuh kepolisian Indonesia. Modernisasi bukan lagi sekadar wacana, melainkan mulai diaktualisasikan meski masih dalam tahap awal.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *