Jakarta – Dunia politik kembali diguncang setelah Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel, resmi ditetapkan sebagai tersangka. Kasus yang menyeretnya berkaitan dengan dugaan praktik pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan Kemenaker.
Penetapan status tersangka ini sekaligus membuat Noel harus kehilangan jabatannya. Pemerintah mengambil langkah cepat dengan mencopotnya dari kursi Wamenaker demi menjaga integritas kementerian.
Dugaan Aliran Dana Miliaran Rupiah
Dalam penyelidikan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap adanya aliran dana bernilai besar. Noel diduga menerima bantuan finansial hingga miliaran rupiah yang sebagian digunakan untuk renovasi rumah. Selain uang, ada pula pemberian barang mewah berupa motor Ducati yang disebut berasal dari pejabat internal Kemenaker.
Skema pemerasan ini sendiri mencuat karena biaya sertifikasi K3 yang seharusnya hanya ratusan ribu rupiah, dipatok jauh lebih tinggi hingga jutaan rupiah. Akumulasi pungutan ilegal tersebut ditaksir mencapai puluhan miliar.
Konsekuensi Politik dan Hukum
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan pejabat tinggi yang baru beberapa bulan dilantik. Noel disebut tidak hanya mengetahui praktik tersebut, tetapi juga ikut mengambil keuntungan. Akibatnya, kepercayaan publik terhadap lembaga ketenagakerjaan kembali dipertanyakan.
Kini, Noel harus menghadapi proses hukum dan berpotensi menerima hukuman berat jika terbukti bersalah. Sementara itu, pemerintah menegaskan komitmennya untuk menindak siapa pun yang terlibat praktik koruptif tanpa pandang bulu.
Reaksi Masyarakat
Di media sosial, nama Noel menjadi trending. Banyak warganet menyayangkan praktik korupsi yang terus berulang di level pejabat tinggi. Tidak sedikit pula yang mendesak agar kasus ini diusut tuntas hingga ke akar-akarnya, termasuk pihak lain yang turut kecipratan keuntungan.
Tinggalkan Balasan