Sulawesi Tenggara, 22 Juli 2025 – Laut yang tenang berubah mencekam dalam hitungan menit saat Kapal Motor (KM) Barcelona V terbakar hebat di perairan sekitar Pelabuhan Tampo, Kabupaten Muna. Kapal yang tengah dalam pelayaran dari Baubau menuju Kendari ini membawa ratusan penumpang, termasuk anak-anak dan lansia.
🔥 Api Membara, Penumpang Terjun ke Laut
Kebakaran dilaporkan terjadi pada Minggu sore. Asap hitam pekat mulai membubung dari bagian bawah kapal, memicu kepanikan massal. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat para penumpang—sebagian besar tanpa pelampung—berlarian dan melompat ke laut demi menyelamatkan diri.
“Saya peluk anak saya, lalu lompat saja ke air. Kami tidak tahu dari mana apinya, tapi semua orang teriak dan lari,” ujar seorang ibu yang berhasil diselamatkan nelayan setempat.
👨🚒 Proses Evakuasi yang Menegangkan
Tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, dan relawan langsung bergerak cepat. Kapal-kapal kecil dikerahkan untuk menyisir korban yang terapung di laut. Menurut data sementara, lebih dari 570 orang berhasil dievakuasi hidup-hidup, namun 3 korban dinyatakan tewas dan 2 lainnya masih dalam pencarian.
“Kami menemukan sejumlah penumpang dalam kondisi syok dan luka ringan akibat terkena serpihan dan loncatan dari kapal,” jelas Kepala Basarnas Kendari.
📋 Dugaan Sementara dan Pemeriksaan Lanjutan
Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik di bagian ruang mesin. Pihak otoritas pelabuhan menyatakan kapal tersebut telah lolos inspeksi rutin sebelum berlayar.
Yang menjadi sorotan adalah adanya perbedaan jumlah penumpang dalam manifes resmi dengan jumlah korban yang dievakuasi. Beberapa sumber menyebutkan jumlah penumpang melebihi kapasitas yang tercatat.
⚠️ Desakan Perbaikan Sistem Keamanan
Insiden ini kembali menyorot lemahnya sistem keselamatan transportasi laut di Indonesia. Organisasi pengamat transportasi meminta evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan dan pemeriksaan kapal sebelum berangkat.
“Kita tidak bisa terus-menerus menyalahkan nasib. Perlu sistem yang ketat dan penegakan hukum yang konsisten agar kejadian seperti ini tak berulang,” tegas Ketua Yayasan Keselamatan Transportasi Laut Nasional.
📢 Catatan Penutup
Kisah para penyintas dari KM Barcelona V menyisakan luka dan trauma. Namun di balik tragedi, terlihat pula semangat gotong royong dan kepedulian warga pesisir yang tanpa ragu ikut membantu penyelamatan.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa nyawa manusia tak boleh dikorbankan hanya karena kelalaian sistem. Masyarakat pun berharap, pemerintah dan operator kapal benar-benar menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama.
Tinggalkan Balasan